Solo, yang sudah lebih dulu memberlakukan sistem pintar penerangan jalan umum (PJU), perangkat meteran pada PJU pintar di Solo bisa mengendalikan energi yang dikonsumsi lampu kota, operator bebas mengatur nyala lampu dan mematikannya, sesuai perintah yang dimasukkan ke alat PJU pintar, Pemerintah Kota Solo menjelaskan sejak alat ini dipasang pada akhir Oktober lalu, belum ditemukan praktik pencurian listrik, biasanya, pencurian listrik dilakukan PKL di pinggir jalan, namun di sepanjang Jalan Slamet Riyadi minim ditemukan PKL, jadi, sampai sekarang belum ditemukan pencurian listrik di sepanjang pemasangan alat tersebut, ungkapnya, Sementara itu, Pemerintah Kota Solo juga sedang menganggarkan dana senilai Rp 1 miliar, dana tersebut digunakan untuk pemeliharaan lampu kota.
Berkaca pada Pemerintah Kota Solo yang sudah terlebih dahulu mencoba sistem pju pintar, badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral (Balitbang ESDM) bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Energi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memasang percontohan sistem Penerangan Jalan Umum (PJU) Pintar di sepanjang jalan Kebun Sirih Jakarta Pusat.
Sistem PJU pintar memberikan kendali penuh terhadap lampu-lampu jalan mulai dari memonitoring kondisi lampu jalan secara real time hingga mengendalikan pemakaian dayanya, sistem akan memberikan notifikasi secara otomatis kepada petugas lapangan melalui short message service (SMS), saat terjadi kerusakan pada lampu jalan, hal ini akan mengurangi waktu dan biaya dibandingkan skema saat ini yaitu mewajibkan petugas lapangan keliling melihat kondisi lampu setiap harinya.
Sistem PJU pintar mampu meredupkan tingkat cahaya lampu sehingga pemakaian daya listrik akan berkurang, bagi Pemkot jakarta, sistem ini merupakan solusi yang paling baik untuk konservasi energi di PJU. Secara rata-rata di setiap Provinsi, PJU berkontribusi terhadap 4,95% beban puncak dan 2,85% konsumsi listrik.
PJU Pintar yang dipasang oleh Balitbang ESDM ini akan meredupkan lampu dari jam 23.00 – 04.30 WIB sehingga pemakaian daya berkurang hingga 30%, dan jika pemkot kota jakarta mampu mengaplikasikan PJU pintar ini di seluruh jakarta, maka estimasi penghematan energi mencapai 183 GWh per tahun atau sebesar 169,78 miliar rupiah per tahun, dan untuk realisasinya pemerintah harus merogoh kocek, setidaknya sebesar 1,7 juta rupiah per unit dengan syarat lampu PJU sudah menggunakan lampu ballast elektronik, kelebihan lain yang ditawarkan sistem PJU pintar ini adalah mampu mendeteksi pencurian listrik di jaringan PJU.
Smart kWh meter yang dipasang di sistem utama dan di setiap tiang lampu akan melaporkan pemakaian energinya secara real time. Pada saat terjadi perbedaan data yang diterima sistem utama dengan penjumlahan data dari setiap tiang lampu, maka sistem PJU melaporkan lokasi kebocoran listrik pada petugas. Sistem ini dapat dimanfaatkan juga diintegrasikan dengan webcam untuk menjaga keamanan lingkungan atau sekedar memantau kondisi lalu lintas secara real time.
Custom Search
0 Response to "PJU Pintar, Solusi Pembengkakan Tagihan Listrik Di Jakarta"
Posting Komentar
Terima kasih dan semoga bermanfaat. Silahkan tinggalkan komentar